Oleh
Dr (c), Ir. Karolus Karni Lando, MBA Direktur Perusahaan Italy Registro Italiano Navelle
Pendahuluan: Timor Leste dalam Iman Katolik
Timor Leste, negeri kecil yang dibalut dalam kemuliaan iman Katolik, telah memperlihatkan kekuatan spiritual dan budaya yang mendalam ketika menyambut kehadiran Paus Fransiskus.
Di tengah hiruk pikuk kota Dili, terlihat bendera kuning putih yang melambangkan Vatikan berkibar di setiap sudut kota, menandakan kedekatan tak terpisahkan antara rakyat Timor Leste dan Bapa Suci.
Tak heran, mengingat bahwa sekitar 97-98 persen penduduknya adalah penganut Katolik yang setia. Kedatangan Paus Fransiskus membawa sukacita dan pengharapan besar bagi masyarakat.
Sambutan hangat yang mereka berikan mencerminkan cinta yang mendalam kepada Vatikan dan Gereja, mengingatkan saya pada sambutan yang pernah diberikan kepada Bapa Suci di Jakarta, Indonesia.
Namun di Timor Leste, sambutan ini memiliki keistimewaan tersendiri dibawah terik matahari, umat beriman dengan penuh kebanggaan dan kasih setia memegang payung kuning putih, sebagai simbol persatuan mereka dengan Vatikan.
Kenangan yang Menyentuh: Iman dan Penghormatan yang Kuat
Sebagai seseorang yang terlibat dalam banyak perjalanan dan pekerjaan lintas negara, pemandangan ini sungguh menggetarkan hati saya.
Di ruang kerja saya, tergantung tiga bendera: Merah Putih, Kuning Putih, dan bendera Italia. Namun, di balik simbol-simbol ini, ada rasa haru yang mendalam saat saya melihat bagaimana umat di Timor Leste berlutut, mencium tangan Paus dengan air mata kebahagiaan.
Tindakan ini membawa kenangan indah tentang ajaran orang tua saya di Flores, yang selalu mengajarkan penghormatan terhadap yang lebih tua, terutama kepada mereka yang menjalani hidup sebagai biarawan, suster, pastor, uskup, dan tentunya Bapa Suci.
Peran Gereja Katolik di Timor Leste:
Pusat Kehidupan dan Budaya Agama Katolik tidak hanya menjadi keyakinan spiritual di Timor Leste, tetapi juga pusat dari kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya.
Warisan ini ditinggalkan oleh masa penjajahan Portugis yang menanamkan nilai-nilai Katolik yang kuat.
Setiap kali saya berkunjung ke Timor Leste, baik untuk audit atau kunjungan profesional, saya selalu merasa seperti pulang ke Flores, karena ikatan persaudaraan yang erat, bahasa yang masih akrab dan iman yang dibagikan oleh orang Timor Leste kepada saya.
Bahkan, ketika pertama kali mengunjungi Timor Leste pada tahun 2029 untuk melakukan audit di Timorese-German Maritime Training Unit (TGMTU) dan National Directorate of Maritime Transport, saya menyaksikan generasi muda yang bersemangat mempelajari dan berbicara dengan bahasa Inggris, sebagai pintu menuju dunia ilmu pengetahuan, teknologi, dan masa depan global.
Sambutan yang Luar Biasa untuk Paus:
Lebih dari Sekedar Kunjungan Kehadiran Paus di Timor Leste disambut dengan cinta dan penghormatan yang mendalam, bukti nyata dari iman yang kuat di kalangan masyarakatnya.
Tak ada satu pun dari mereka yang menolak kehadiran Paus. Bagi umat Katolik, Paus adalah lebih dari sekedar pemimpin Gereja; ia adalah simbol kehadiran Tuhan di dunia.
CATATAN REDAKSI :Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami,sebagaimana diatur dalam pasal (1) ayat (11) dan (12) Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirim melalui email : berita76gmail.com atau ke no kontak : +62 813 3982 5669 / +62 812 3646 2309.