Komunitas Literasi Praingu Belar sukses gelar sharing praktik baik pengelolaan komunitas penggerak literasi

Avatar photo
Reporter : Arnol Editor: Tim Redaksi
Berita76.Com

redaksi76.com || Ende – Komunitas Literasi Praingu Belar selenggarakan sharing praktik baik pengelolaan komunitas penggerak literasi Kamis, 24-10-2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta relawan yang mewakili 5 komunitas penggerak literasi.

Diantaranya, Komunitas literasi praingu belar, TBM Pelita hati, Pos Baca Sarinah Anabura, Rumah Baca Sarinah Waikalaisung, dan Yayasan Genea Kaine Sumba.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Ketua Forum TBM NTT, Polikarpus Do. Hadir juga dalam kegaiatan tersebut Ketua Forum TBM Sumba Tengah, Farida Padu Leba.

Ket.Foto: Ketua FTBM Provinsi Nusa Tenggara Timur, Polikarpus Do. Istimewa

Polikarpus Do mengawali materinya dengan menyajikan informasi seputar generasi emas 2045 dan asalan mengapa harus 2045?

Menurut Polikarpus, pada rentang waktu antara 2020 – 2045, 70% penduduk indonesia dalam usia produktif dan pendapatan perkapita diproyeksikan menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Poli, juga berbagi tentang kekuatan energi literasi di NTT yakni 22 Pengurus Daerah FTBM Kabupaten Kota Se NTT , 229 TBM data donasibuku.kemdikbud.go.id, 1.800 TBM  data FTBM NTT, Ribuan Relawan Literasi, dan Komunitas Literasi.

TBM tidak bisa bekerja sendiri namun harus membangun kolaborasi dengan berbagai elemen seperti sekolah, keluarga dan masyarakat. Inilah prinsip yang harus dilakukan TBM. “TBM tidak bisa bekerja sendiri.

TBM harus bisa membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk suksesnya gerakan literasi nasional’ demikian kata Poli.

Banyak praktek baik yang telah dilakukan oleh komunitas yang dipimpinnya yakni menyediakan ruang baca yang nyaman dan koleksi buku yang beragam bagi anak-anak, gerakan Kota Kupang membaca, membangun kolaborasi dengan pemerintah yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Balai Bahasa, BPMP, Dina PMD, Penerbit Erlangga, dan Kelurahan Sikumana.

Baca Juga :  Uang Sertifikasi Guru Dimakan Tuyul ?