Kades Manulondo Diminta Jangan Belokkan Sejarah Tanah Potu Panggo Pemberian Mosalaki Ria Bewa Sao Mewu

Avatar photo
Berita76.Com

Ende, Redaksi 76. Com,- Kepala desa (kades) Manulondo Kecamatan Ndona kabupaten Ende, Paternus Baghi diminta tidak boleh membelokkan/menghilangkan sejarah tanah Potu Panggo Ulu Kolondaru Eko Pu’u Wege pemberian dari Mamo Kebhi dan Mamo Dato Reku (Nua Kota) sebagai Mosalaki Ria Bewa Sao Mewu kepada Mamo Wero dan keturunanya dengan status /kedudukan sebagai Ata Du,a Ria Nua dengan hak-hak untuk melakukan ritual atau serimonial adat.

Yanto Manggo

Penegasan tersebut disampaikan Eramus Yanto Rabu Manggo salah satu cucu Mosalaki Mamo Dato Reku (Nua Kota) sekaligus membantah pernyataan kades Manulondo, Paternus Baghi yang mengatakan bahwa Mosalaki saat ini telah menobatkan Tadeus Ngga sebagai Kopokasa.

“Tanya kades itu, Mosalaki siapa dan dari mana yang memberikan dan menobatkan
Deus Ngga itu sebagai Kopokasa?”tandasnya.

Menurut Yanto Manggo, Mamo Dato Reku  Mosalaki Nua Kota  menyerahkan tanah Potu Panggo Ulu Kolo Ndaru Eko Pu’u Wege
kepada Mamo Wero, Tu Noo Tubu Musu Lodo Nda, Baku Nalu Pati Iwa Rowa Lai, Tii Iwa Rowa Wiki, Demi Pati Lai Ti’i Wiki, Kojo Wai Koe Lia Mbunge Wai Tembu Lewu kepada Mamo Wero dan keturunanya dan tidak bisa diambil kembali terkecuali Mamo Wero  beserta anak cucu nya tidak melaksanakan kewajiban mereka kepada Mosalaki Nua Kota.  Pemberian tanah Potu Panggo itu sudah melekat dengan manusia atau orangnya.

Selain tanah Potu Panggo dan status Dua Ria Nua, Mamo Wero juga diberikan hak mengurus ritual adat antara lain  memberikan ijin membangun rumah dan letak batu pertama fondasi rumah, neka tanah sebelum penggalian kubur untuk orang yang sudah meninggal, dan memberikan ijin pembuatan panggung/tenda untuk hajatan
pernikahan sejak dari Mamo Wero kemudian dijalankan oleh Mamo Reku, mamo Babo, Mamo Dao, Mamo Ria Ragho, Mamo Bhango. Mamo Ria Ragho adalah tokoh wanita dan phalawan dari lembah Ndona yang kisah hidupnya dalam film yang diproduksi di Ndona oleh SVD pada tahun 1923 dengan sutradara Pastor Simon Buis, SVD dan Pastor Piet Beltjens SVD ), yang saat ini dijalankan oleh Herman Wowa dan Laurensius Lau.

Baca Juga :  WEB Gelar Sosialisasi Anti-Hoaks di Sejumlah SMA di Ende, Kepsek SMKN2 Ende Beri Apresiasi

Menurut Yanto Manggo, selain mendapat hak atas tanah Potu Panggo Ulu Kolondaru Eko Puu Wege, Mamo Wero bersama turunanya (Ata Dua Ria Nua) berkewajiban memberikan eko,(babi),ayam, moke,uang ketika Kanga Mewu Kota Kora di Kanga Nua Kota dan itu berlaku sejak pemberian pertama sampai dengan saat ini. Pengakatan Kopokasa itu sendiri harus dihadiri oleh Mosalaki Mewu, Mosalaki Bhula dan Mosalaki Sao Laki.

Yanto  Manggo kembali mengingatkan kepada kepala desa Manulondo,Paternus Baghi bahwa sebagai pemerintah tingkat desa, dirinya ( kades) telah mengesahkan sejarah Tanah Potu Panggo pada tanggal 18 November 2024 yang dibuat oleh Herman Wowa pada tanggal 26 Januario 1987
disaksikan oleh Djani Banggo, Oso Bedu dan Nadus Tadji.