Opini  

Bunda Maria: Sejarah, Penolong Abadi, dan Kesaksian

Avatar photo
Berita76.Com
Dr. (c), Ir. Karolus Karni Lando,MBA.

Oleh

Dr.(c), Ir. Karolus Karni Lando,MBA

Sejarah Bunda Maria

Bunda Maria, yang sering disebut sebagai Ibu Tuhan, adalah sosok yang sangat dihormati dalam iman Katolik. Maria lahir di Nazaret dari pasangan St. Yoakim dan St. Anna.

Dari kecil, Maria dibesarkan dalam kesucian, dan ketika tiba waktunya, Tuhan memilihnya untuk menjadi ibu dari Putra-Nya, Yesus Kristus. Keberanian dan kesetiaan Maria teruji saat menerima kabar dari Malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung melalui kuasa Roh Kudus, meski belum bersuami.

Dengan rendah hati, Maria menjawab, “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” (Luk 1:38), menunjukkan kepasrahannya yang penuh terhadap kehendak Tuhan.

Sepanjang kehidupan Yesus, Maria hadir sebagai ibu yang setia, dari kelahiran-Nya di Betlehem hingga kematian-Nya di kayu salib.

Dia adalah saksi keajaiban dan penderitaan Yesus. Ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya, Maria berdiri di kaki salib, menghadapi penderitaan terbesar sebagai ibu yang kehilangan anaknya, tetapi tetap kuat dalam iman.

Sebagai tanda kasih Yesus kepada umat manusia, sebelum wafat, Dia berkata kepada Yohanes, “Inilah ibumu” (Yoh 19:27), menyerahkan Maria sebagai ibu bagi seluruh umat beriman.

Maria sebagai Penolong Abadi

Dalam tradisi Katolik, Bunda Maria dikenal sebagai Penolong Abadi. Sejak awal gereja, umat Kristen telah berdoa kepada Maria untuk perantaraan dan perlindungan. Banyak mukjizat dan peristiwa besar dalam sejarah gereja dihubungkan dengan doa kepada Maria.

Salah satu gelar yang terkenal adalah Our Lady of Perpetual Help, yang menegaskan peran Bunda Maria sebagai pembimbing dan pelindung umat manusia dalam segala situasi, terutama saat-saat kesulitan.

Bunda Maria, melalui berbagai penampakan di seluruh dunia, seperti di Lourdes, Fatima, dan Guadalupe, memperlihatkan kepeduliannya terhadap umat manusia.

Baca Juga :  Roy Rening, Mendirikan PKDI Di Tengah Partai Partai Raksasa

Pesannya selalu jelas: doa, pertobatan, dan kepercayaan penuh pada kasih Tuhan. Maria terus menjadi teladan iman dan sumber penghiburan bagi mereka yang memohon bantuannya. Banyak umat percaya bahwa melalui doa Rosario, kita dapat semakin dekat dengan Yesus dan merasakan kehadiran Maria yang menolong.