redaksi76.com, Ende – Ruas jalan Nangamboa – Watumite – Romarea – Segho Au (tenda mbepa) – Maukaro, saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.
Seperti yang disaksikan tim media ini,jalannya masih jalan tanah dan sepanjang ruas tersebut terdapat banyak lubang yang berbentuk kubangan kerbau. Saat musim hujan,selain kubangan-kubangan itu dipenuhi air hujan dan jalannya pun menjadi becek dan licin. Para pengendara harus ekstra hati-hati jika melalui ruas jalan itu.
Ruas jalan tersebut ternyata dibangun sejak tahun 1990 namun Dinas PUPR belum perna melakukan penanganan berupa peningkatan jalan itu sendiri.
Pemerintah kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum telah melakukan pekerjaan peningkatan jalan menuju Ndundhi berupa pekerjaan penetrasi lapangan (Lapen, red) yang berjarak kurang lebih 5 kilometer selebihnya masih jalan tanah.

Salah satu tokoh muda Desa Watu Mite, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Levi Padalulu saat ditemui tim media ini,menyayangkan sikap pemerintah kabupaten Ende terutama Dinas PUPR yang terkesan menganatirikan infrastruktur di Nangamboa yang berbatasan langsung dengan kabupaten Nagekeo.
“Nangamboa itu adalah pintu masuk kabupaten Ende dan merupakan cerminan kondisi infrastruktur untuk kabupaten Ende pada umumnya, ini daerah perbatasan langsung dengan kabupaten Nagekeo yang cukup memprihatinkan ” paparnya.
Mantan aktivis PMKRI kabupaten Ende ini menjelaskan, kondisi jalan di ruas jalan itu memang tergolong rusak parah apalagi memasuki musim penghujan dengan intensitas curah hujan tinggi, dan kondisi fisik badan jalan tanah maka seluruh badan jalan itu dipenuhi lumpur, dan berlubang, sementara pada bahu jalannya tergerus air, membuat pengendara yang melintasi jalur tersebut menjadi korban terhadap kecelakaan. Selain berlumpur dan licin, menurut Levi Pandalulu, kondisi jalan juga terbilang cukup sempit, sehingga menyulitkan para pengendara saat berpapasan.
“Jalan ini sudah lama dibuka sejak tahun 1990, jalur ini menjadi satu satunya jalan untuk memudahkan masyarakat untuk akses ekonomi, pendidikan, urusan desa, juga akses umumnya. Kondisi jalan seperti ini kami hanya bisa menikmati saja, karena hanya jalan ini satu satunya harapan kami”, ungkapnya.
Dirinya menyampaikan kepada pemerintah melalui Bupati Djafar bahwa hingga saat ini masyarakat Nangamboa Kecamatan Nangapanda dan kecamatan Maukaro sangat merindukan sentuhan tangan pemerintah terhadap kondisi fisik jalan yang kian parah dan hampir putus itu, kerinduan masyarakat tentunya pemerintah segera lakukan pengerjaan jalan jadi beraspal hotmix, sehingga masyarakat sebagai pengguna jalan tidak menjadi khawatir akan kecelakaan akibat jalan rusak, dan nyaman saat kondisi jalannya sudah di hotmix.
Ia beberkan, adapun ruas jalan dengan jarak tempuh pada wilayah barat daerah perbatasan kabupaten Ende – Nagekeo diantaranya, Nangamboa – Watumite volumenya 12 km, Watumite – Segho AU 8 km, Watumite – Koekobho (Utetoto) 6 km, Watumite – Sarogharo 5 km. Selain itu, sedangkan jalur jalan bagian barat kabupaten Ende, tambahnya, bisa dipakai sebagai jalur alternatif atau jalur strategi untuk wilayah bagian barat, dengan jangkauan Ende – Nangamboa – Watumite – Segho AU (Oja, red) – Maukaro atau Ende – Nangamboa – Watumite – Sarogharo (Tendarea, red) – Oja – Maukaro.
CATATAN REDAKSI :Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami,sebagaimana diatur dalam pasal (1) ayat (11) dan (12) Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirim melalui email : berita76gmail.com atau ke no kontak : +62 813 3982 5669 / +62 812 3646 2309.