Gubernur NTT Ngawur Tidak Paham Psikologi Pendidikan Anak Peserta Didik

Avatar photo
Berita76.Com

Oleh  : Marianus Gaharpung                 (Dosen FH Ubaya – Surabaya)

Sangat disayangkan penetapan tertulis Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dengan mewajibakan masuk sekolah di NTT jam 5 pagi. Keputusan ini sangat mengagetkan publik NTT terutama orangtua siswa siswi. Gubernur NTT ke 8 ini sangat berani bahkan ngawur dan tidak rasional mengeluarkan penetapan tertulis tersebut. Mengapa? karena ada dugaan tidak melalui kajian yang komprehensif dan obyektif serta mengabaikan psikologi pendidikan anak peserta didik.

Pemimpin memang wajib mempunyai mimpi untuk perkembangan warga dan daerah yang dipimpinnya. Tetapi harus kontekstual dengan kondisi riil di daerah tersebut.
Gubernur NTT ke 8 ini, terkadang mempunyai ide cermerlang tetapi terkesan asal omong tanpa melihat kondisi riil.
Bagaimana staf ahli yang diangkat yang tugasnya mengkaji melalui pemikiran yang cerdas serta kritis bagi gubernur? Apakah tidak berani atau tidak mampu memberikan masukkan yang riil dan efektif agar Gubernur memberikan penetapan tertulis yang komprehensif dan bermanfaat bagi daerah dan warganya.

Pertanyaannya, apakah jumlah jam pertemuan yang maksimal antara guru dan siswa menjadi jaminan kualitas keilmuan peserta didik? Jawabannya belum tentu. Banyak faktor yang dapat membentuk kualitas peserta didik. Misalnya falisitas sekolah untuk mendukung suasana belajar yang kondusif bagi peserta didik di NTT sudah dipersiapkan secara baik? Apakah kurikulum sudah diterapkan secara konsisten oleh guru guru terhadap peserta didik? Apakah metode belajar mengajar di dalam transfer pengetahuan oleh guru guru kepada peserta didik, pernahkah dievaluasi secara rutin?

Metode dan materi pembelajaran yang bagaimana agar jumlah jam peserta didik di sekolah mendapatkan nilai tambah bagi peserta didik. Bagaimana dengan jam istirahat anak yang juga sangat dibutuhkan anak dalam proses tumbuh kembang jiwa dan kesehatan anak anak peserta didik?
Hal- hal ini sudahkah dikaji secara matang untung ruginya sehingga orang nomor satu di NTT berani mengeluarkan penetapan tertulis yang menuai kontroversi di masyarakat.

Baca Juga :  Diduga Kesal Dengan PT. Novita Karya Taga, FPM Dan Sejumlah Tokoh, Akan Datangi Lembaga DPRD Ende.

Contoh beberapa negara yang unggul di dunia dalam proses belajar mengajar misalnya di Finlandia, jam masuk sekolah untuk siswa SD dan SMP biasanya dimulai antara pukul 8.00 hingga 9.00 pagi dan berakhir antara pukul 12.00 hingga 2.00 siang. Sedangkan untuk siswa SMA, jam masuk sekolah biasanya dimulai antara pukul 9.00 hingga 10.00 pagi dan berakhir antara pukul 2.00 hingga 4.00 sore. Sistem pendidikan yang sangat baik dan telah mendapatkan peringkat pertama dalam indeks Pendidikan dan Keterampilan Global (Global Education and Skills Index) pada beberapa tahun terakhir.

Singapura, jam masuk sekolah untuk siswa SD dan SMP biasanya dimulai antara pukul 7.30 hingga 8.30 pagi dan berakhir antara pukul 1.30 hingga 2.30 siang. Sedangkan untuk siswa SMA, jam masuk sekolah biasanya dimulai antara pukul 7.30 hingga 8.30 pagi dan berakhir antara pukul 2.30 hingga 3.30 sore. Sistem pendidikan yang sangat baik dan sering dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Siswa di Singapura biasanya mencetak nilai yang sangat tinggi dalam tes internasional. Jepang, jam masuk sekolah untuk siswa SD dan SMP biasanya dimulai antara pukul 8.30 hingga 9.00 pagi dan berakhir antara pukul 2.30 hingga 3.30 sore. Sedangkan untuk siswa SMA, jam masuk sekolah biasanya dimulai antara pukul 8.30 hingga 9.00 pagi dan berakhir antara pukul 3.30 hingga 4.30 sore. Jepang juga dikenal memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, dengan penekanan pada disiplin, nilai-nilai moral, dan keterampilan.

Oleh karena itu, Gubernur NTT sebelum mengeluarkan penetapan tertulis mengenai masuk sekolah jam 5 pagi, perlu membentuk tim kajian dengan latar belakang ahli pendidikan dan kurikulum, ahli psikologi pendidikan anak, ahli psikologi tumbuh kembang anak. Dalam kegiatan belajar mengajar di NTT, maka guru harus memperhatikan evaluasi program pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas. Evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *