Pemilik Akun Ana Loo Dan Admin Forum Revolusi Mental Menuju Ende Berkarakter Dilaporkan Ke Polisi Gegara Menghina PMKRI

Avatar photo
Berita76.Com

Ende,Berita.76.com,- –  Pemilik Akun Ana Lo,o dan Admin  Forum Revolusi Mental Menuju Ende Berkarakter dilaporkan ke Kepolisian Resort (Polres) Ende oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kabupaten Ende, gegara menghina dan menuduh mahasiswa PMKRI Cabang Ende menerima bayaran untuk melakukan aksi beberapa waktu lalu di Polres Ende menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi dana hibah KONI kabupaten Ende.

Hal ini disampaikan Ketua PMKRI Cabang Ende, Iprianus Laka Mau kepada wartawan tim media ini pada Jumat (20/01/2023).

“Kami adukan atau laporkan Admin dan pemilik Akun Ana Loo tersebut (ke Polres Ende, red) karena telah menghina PMKRI Cabang Ende dengan tulisan “PMKRI DEMO DAPAT DUIT BERAPA EE BAGI DENGAN KAMI ADIK ADIK KO, MANTAP 01 DAN STEFSUS BATAKO PENJILATNYA 01 BAGI BAGI UANG DI WISMA EMAUS,” jelasnya.

Menurut Iprianus Lakamau, tuduhan akun Ana Loo di Forum Revolusi Mental Menuju Ende Berkarakter tidak mendasar dan terkesan mengada-ada serta sentimental, hanya ingin mendegradasi perhatian utama PMKRI terhadap kasus dugaan korupsi di internal KONI Ende. Oleh karena itu, pihaknya memiliki tanggung jawab moril menjaga marwah PMKRI dengan melaporkan akun tersebut ke pihak berwajib, sehingga tidak seenaknya merendahkan martabat organisasi yang dipimpin dan dicintainya.

Iprianus pun berharap Polres Ende dapat segera menindaklanjuti pengaduan tersebut, sehingga bisa memberikan efek jerah terhadap pemilik akun Facebook Forum Revolusi Mental Menuju Ende Berkarakter.

Seperti yang disaksikan wartawan tim media ini, Ketua PMKRI Cabang Ende, Iprianus Laka Mau mendatangi Mapolres Ende dengan ditemani jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Ende. Iprianus Cs diterima oleh penyidik Polres Ende.

Sementara itu, Lorenzo salah satu warga jalan Nangka Ende ketika dikonfirmasi wartawan media ini dihari yang sama mengaku mengenal admin dan pemilik akun Ana Loo yang ada di Facebook tersebut.

Baca Juga :  11 Paket Peningkatan Jalan dari Dana IJD Sekitar Rp 135 M Segera Dikerjakan

“Dengan maksud tidak mendahului Polres Ende, saya tahu betul Admin dan pemilik Akun itu. Beliau ini merasa terganggu jika adik-adik Mahasiswa apalagi Wartawan menulis soal Dana KONI, karena ada  oknum wartawan di Ende sudah “diamankan” tetapi hanya PMKRI dan si Stefen ini yang betul-betul tidak bisa diajak “damai”, makanya mereka sepakat untuk Menghina PMKRI dan si wartawan yang tulis berita ini melalui Facebook, ” beber Lorenzo.

Menurut Lorenzo, struktur bahasa tulisan akun tersebut tampak sangat formal. Misalnya seperti penulisan kata Bapa/Ibu, mirip bahasa penyusunan teks pidato. Hal tersebut menunjukan siapa yang sedang bermain di Akun tersebut. “Karena pada kalimat akhirnya ada tulisan yang sifatnya memohon belas kasihan, Tolong Jangan Kritik Kami,” imbuhnya.

Lorenzo meminta penyidik Polres Ende lebih jelih dalam Penyelidikan, sehingga dapat mengungkap aktor intelektual dibalik akun tersebut. Siapakah yang dimaksud dengan kata “Kami” dalam tulisan yang memfitnah PMKRI Cabang Ende?

“Para pelaku kejahatan dan koruptor akan bebas berkelana di Kabupaten ini, jika ada upaya pembukaman terhadap organisasi PMKRI dan para jurnalis. Manusia yang satu ini memang tabiatnya seperti ini. Segala cara dihalalkan yang penting mendapat uang, harga diri keluarganya dikorbankan,” ujarnya dalam nada sinis.

Lebih lanjut Lorenzo menggambarkan ciri pemilik Admin dan Akun tersebut yaitu kurus, selalu menggunakan penutup kepala (bertopi), sering menggunakan kendaraan Avanza dengan nomor polisi daerah Surabaya (L), selalu mengisap rokok Dji Sam Soe, orangnya jarang mandi dan jarang gosok gigi depannya agak ompong sebagian (ngawe)

“Kami orang Ende sebut ngawe,” ujarnya lagi sambil tertawa.

Beliau itu, lanjut Lorenzo, sering mangkal di salah satu warung Internet (warnet) di jalan prof. W.J Yohanes, jalan menuju RSUD Ende, kalau tidak menulis dan mengkritik pemerintah berarti membuka dan selalu menonton film-film orang dewasa. “Saya kira polisi tidak susah menangkap admin dan pemilik akun ini,” tandasnya.

Baca Juga :  Dinilai Berprestasi, PNM Berangkatkan Karyawannya  ke Wisata Religi Vatikan, Roma 

Seperti yang perna diberitakan tim media ini sebelumnya,kelompok Cipayung yang terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ende, pada Rabu (18/01/2023) melakukan aksi unjuk rasa menuntut Kepolisian Resort Ende mengusut tuntas dugaan korupsi dana hibah KONI Cabang Ende senilai RP 2,1 Milyar yang diduga melibatkan 3 oknum anggota DPRD Ende, masing- masing, Fransiskus Taso (Ketua Harian KONI Ende), Sabri Indradewa, (Ketua Askab Ende) dan Yulius Cesar Nonga (Manajer PERSE merangkap bendahara KONI).

Seperti yang disaksikan tim media ini, sebelum bergerak melakukan aksi, masa kelompok Cipayung ini berkumpul Margasiswa PMKRI yang terletak di bilangan jalan Wirajay sejak pagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *