WALHI Minta Seluruh Pemimpin Gereja di Flores Tolak Proyek Geothermal Karena Dampaknya Sangat Membahayakan

Avatar photo
Berita76.Com
Ket.Foto: Ketua Walhi NTT. Istimewa

Redaksi76.com || NTT – Beberapa pekan lalu, Uskup Agung Ende, Mgr.Paulus Budi Kleden,SVD. menyeruhkan penolakan wacana pembangunan proyek geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende.

Seruan yang mulia, Uskup Budi Kleden mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya datang dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

Ketua WALHI, Umbu Wulan yang dihubungi tim Viva.co.id melalui sambungan selulernya Senin, 27 Januari 2025 mengatakan bahwa pernyataan Uskup Agung Ende harus diapresiasi.

“Walhi beri apresiasi dan terimakasih kepada Uskup Agung Ende sebagai pemimpin gereja yang berani menyerukan penolakan terhadap proyek yang sangat membahayakan lingkungan dan masyarakat”,katanya

Menurutnya kehadiran proyek geothermal membawa ancaman besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Kalau kita berkaca dari tiga titik yang dieksploitasi, telah memberi dampak ke lingkungan hingga area pertanian kelompok rentan seperti petani sudah terkena imbas dari pengeboran tersebut.

Sebab, pengembangan itu dilakukan oleh industri berskala besar yang rakus lahan. Dampak ke sumber air hingga perampasan lahan pertanian berpeluang terjadi.

“Bicara Geothermal itu tidak bicara geothermal sendiri, tapi dibaca secara keseluruhan,”katanya.

Pengerukan Geothermal di Pulau Flores, kata dia, dilakukan secara masif. Karena, itu terhubung ke beberapa industri besar ekstraktif seperti pariwisata berbasis investor dan beton yang bertalian dengan koorporasi.

Sehingga, alibi bahwa geothermal menguntungkan masyarakat, WALHI NTT menolak itu. Justru pengembangan Geothermal itu hanya memberikan manfaat untuk segelintir orang di kelas atas.

Umbu menegaskan, kenyataan hari ini terlihat masyarakat banyak terpinggirkan akibat pengembangan geothermal.

Baca Juga :  Gelar Apel Operasi Lilin Turangga, Persiapan Keamanan Natal Dan Tahun Baru