Redaksi76.com – SMA Santa Angela Atambua sukses menggelar Lokakarya Literasi, Numerasi, dan Jurnalistik pada 24 April 2025.
Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (FTBM-NTT), sebagai upaya strategis mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi emas 2045.
Kegiatan ini melibatkan para guru dan siswa-siswi SMA Santa Angela, dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, serta memperkenalkan dasar-dasar jurnalistik yang berguna untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan menulis.
Suasana lokakarya berlangsung semarak. Para narasumber disambut antusias oleh warga sekolah. Wajah-wajah ceria siswa menggambarkan semangat tinggi mereka mengikuti kegiatan ini.
Antusiasme tersebut menjadi bukti nyata komitmen SMA Santa Angela dalam mencetak generasi cerdas dan berkualitas.
Ketua Forum TBM NTT, Polikarpus Do, dalam sambutannya menyoroti pentingnya peningkatan literasi di Kabupaten Belu, yang menurutnya masih tergolong rendah dibandingkan 22 kabupaten/kota lain di NTT.
“Data tahun 2022 menunjukkan angka literasi nasional berada di 97,4%, artinya masih ada 2,6% penduduk yang buta huruf. Forum TBM NTT hadir untuk membantu menjangkau kelompok ini melalui taman bacaan dan komunitas literasi,” tegasnya.
Kabupaten Belu sendiri menghadapi tantangan signifikan: sekitar 7% anak usia sekolah tidak bersekolah karena kendala ekonomi dan sosial. Hal ini turut menjadi penyebab rendahnya minat baca di wilayah tersebut.
Melalui lokakarya ini, diharapkan akan tumbuh kesadaran baru di kalangan siswa dan warga sekolah mengenai pentingnya literasi.
Tak hanya bermanfaat bagi siswa, kegiatan ini juga membawa semangat baru bagi guru dan seluruh civitas sekolah.
Kepala Sekolah SMA Santa Angela, Suster Caritas Sri Lestari, OSU, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, lokakarya diadakan sebagai respon terhadap hasil rapor pendidikan yang masih belum optimal.
“Kami ingin siswa dan guru mendapat bekal langsung dari narasumber inspiratif, agar literasi dan numerasi bisa meningkat signifikan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para siswa. Vyelsa, salah satu perwakilan peserta, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa terus berlanjut.
“Saya berharap sekolah menambah koleksi buku bacaan, terutama novel. Kami juga butuh dukungan pemerintah untuk membangun pojok baca di masyarakat agar yang tak bersekolah pun bisa belajar,” ungkapnya.
Lokakarya ini menjadi langkah penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Semangat kolaborasi antara sekolah, forum literasi, dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, inspiratif, dan berkelanjutan.
Penulis: Arnold Dewa
CATATAN REDAKSI :Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami,sebagaimana diatur dalam pasal (1) ayat (11) dan (12) Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirim melalui email : berita76gmail.com atau ke no kontak : +62 813 3982 5669 / +62 812 3646 2309.