Daerah  

Dinas PUPR NTT Akan Kirimkan Tim Teknik Periksa Jembatan ‘Miring’ Raterunu 1 Di Pantura Flores

Avatar photo
Berita76.Com

Kupang, BERITA.76.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT akan segera mengirimkan Tim Teknik untuk memeriksa kondisi Jembatan ‘Miring’ Raterunu 1 di Jalan Provinsi Ruas Aeramo-Kaburea, Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo.

Demikian dikatakan Kepala Dinas (Kadis) PUPR NTT, Ir. Maxi Nenabu, MT saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Jumat (2/12/22) sore.

“Kami akan turunkan tim teknik untuk memeriksa keadaan jembatan tersebut. Kami perlu tahu mengapa jembatan itu bisa amblas setelah 1 tahun dibangun. Apakah karena ada kesalahan konstruksi atau masalah lainnya,” ujar Nenabu.

Menurutnya, pemeriksaan kondisi terkini Jembatan ‘Miring’ Raterunu 1 untuk menilai apakah jembatan itu masih layak untuk dilalui kendaraan atau tidak?

“Ini penting karena menyangkut keselamatan masyarakat pengguna jembatan,” tandas Maxi.

Pemilik CV. Anugerah Cipta Jaya (ACJ), Heng Kosmas yang dikonfirmasi Tim Media ini pada Senin (5/12/22) pagi enggan untuk memberikan penjelasan terkait Jembatan ‘Miring’ Raterunu 1 yang dibangun perusahaannya pada tahun 2015 lalu. Ia malah meminta wartawan untuk mengkonfirmasi pihak Dinas PUPR NTT.

“Pagi pak, terima kasih pak. Saya mohon konfirmasi dengan Dinas PUPR provinsi pak. Saya mohon maaf pak,” tulis Heng Kosmas mengelak.

Menanggapi permintaan Heng Kosmas, wartawan mengatakan bahwa telah mengkonfirmasi Kadis PUPR NTT. Wartawan pun wajib mengkonfirmasi dirinya selaku Kontraktor Pelaksana Pembangunan Jembatan ‘Miring’ Raterunu 1 di Kaburea. Namun dirinya juga memiliki hak untuk menolak/tidak memberikan penjelasan/klarifikasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, diduga Jembatan Raterunu di Kaburea, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, NTT yang dibangun oleh kontraktor pelaksana, CV. Anugerah Cipta Jaya dikerjakan asal jadi alias tidak sesuai spesifikasi teknis (spek) dan bestek (syarat teknis bangunan, red). Tampak abudmen/pondasi jembatan yang dibangun pada tahun 2015 ini amblas, patah dan sehingga badan jembatan tampak miring.

Baca Juga :  WALHI Minta Seluruh Pemimpin Gereja di Flores Tolak Proyek Geothermal Karena Dampaknya Sangat Membahayakan

Seperti disaksikan Tim Wartawan pada di Jalan Lintas Utara Flores dan menghubungkan Ibukota Nagekeo, Mbay menuju Kabupaten Ende tersebut miring ke arah barat. Kemiringan jembatan Raterunu 1 ini sudah tampak dari jarak sekitar 50 meter. Setelah Tim Wartawan mengamati keadaan seluruh jembatan, ternyata kemiringan itu akibat amblasnya abudmen/pondasi jembatan sebelah barat.

Tampak pondasi jembatan bagian barat itu amblas sekitar 50 cm. Akibatnya, pondasi jembatan bagian timur juga patah karena badan jembatan bagian barat amblas mengikuti pondasi jembatan. Pada pondasi jembatan bagian timur ini tampak pecah dengan lebar sekitar 5 cm.
Pada plat beton jembatan tampak 2 lubang mengangga dengan diameter 1 meter dan 50 cm. Dari dua lubang di plat jembatan tersebut, dapat dilihat dengan jelas air yang mengalir di bawah jembatan tersebut. Plat beton jembatan tampak rapuh. Bahkan plat beton tersebut hancur berantakan oleh ujung jari tangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *